Di Indonesia, rokok seolah tidak pernah mengalami penuruan dalam hal konsumsifitas pemakai. Bahkan industri rokok seperti rokok Sampoerna, Gudang Garam, Djarum, dan lainnya kian besar dan menyebar di banyak daerah. Meski digadang sebagai sumber penyakit, nyatanya banyak yang mengelak karena faktanya banyak perokok yang sehat-sehat saja di waktu tua.
Ada sebuah studi dan kajian ilmiah yang membahas tentang tembakau. Pada tahun 2011 lalu dirilis artikel sains dari livesciense.com. Hasil dari kajian riset yang dilakukan perilaku merokok ternyata didapati manfaat tertentu bagi perokok. Nah kalau kamu penasaran dengan manfaat rokok yang telah ditulis Christopher Wanjek, kamu bisa simak artikel berikut. Manfaat rokok berdasarkan hasil kajian dan riset dari livescience.com sebagai berikut.
Rokok memiliki manfaat menurunkan resiko operasi sendi lutut
Laman dari LiveScience sebagaimana mengutip dari sebuah studi yang dilakukan di University of Adelaide, Australia menghasilkan kajian yang menunjukkan pria yang merokok mempunyai resiko yang lebih kecil dalam operasi akibat penggantian sendi lutut, dibandingkan orang yang tidak pernah merokok.
Ternyata, hal di atas disebabkan karena para perokok pada umumnya jarang olahraga jogging ataupun olahraga dengan intensitas tinggi. Sementara bagi mereka yang melakukan operasi penggantian sendi lutut disebabkan karena seringnya melakukan aktivitas olahraga yang melibatkan otot kaki dan lutut.
Perokok akan jauh dari penyakit parkinson
Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara orang yang merokok dengan penyakit parkinson. Penelitan yang diterbitkan dalam jurnal Neurology pada bulan Maret 2010, menunjukkan bahwa efek perlindungan terhadap daya kekebalan tubuh manusia berkurang setelah seseorang berhenti merokok. Hal inilah yang menjadi sebab utama munculnya penyakit parkinson. Akan tetapi, studi yang dilakukan belum berhasil menemukan apa yang menyebabkan kondisi demikian.
Orang yang merokok akan berkurang tingkat obesitas
Berat badan seseorang akan semakin bertambah apabila seseorang telah menghentikan merokok. Hal ini sesuai dengan studi yang diterbitkan oleh jurnal Physiology and Behavoiur. Kandungan nikotin pada rokok bisa menekan nafsu makan. Namun para dokter tidak merekomendasikan untuk merokok apabila ingin diet. Sebab banyak pengaruh yang buruk yang bisa muncul dari perilaku merokok.
Merokok bisa menurunkan resiiko kematian akibat adanya serangan jantung
Para perokok yang mengalami serangan jantung sepertinya mempunyai tingkat kematian yang lebih rendah apabila dibandingkan dengan non perokok. Bagi para perokok, ada respon positif dalam dua jenis terapi untuk menghiilangkan noda dan plak di paru-paru dari arteri tubuh. Yang pertama terapi fibrinolitik yang menggunakan obat-obatan, serta terapi angioplasty yang menggunakan balon atau stent untuk dimasukkan ke dalam arteri tubuh.
Penjelasannya sebagai berikut. Perokok yang mengalami serangan jantung pada umumnya berumur 10 tahun lebih muda apabila dibandingkan dengan non perokok yang mendapat serangan jantung. Sehingga tidak mengherankan, bagi para perokok yang terkena serangan jantung akan hidup lebih lama dibandingkan dengan non perokok, karena perokok ini memang lebih muda usianya.
Penggunaan obat jantung clopidogrel bisa bekerja lebih baik
Obat clopidogrel merupakan obat yang digunakan menghambat adanya penggumpalan darah. Biasanya digunakan bagi pasien yang mengalami penyakit arteri koroner dan penyakit peredaran darah seperti stroke dan serangan jantung. Merokok bisa membantu obat clopidogrel bekerja dengan lebih baik. Namun tentunya tidak ada dokter yang merekomendasikan untuk merokok lho.